Mengapa Cara Kita Berbicara pada Diri Sendiri Itu Penting?
Pernahkah kamu berhenti sejenak dan bertanya, “Sudahkah aku berkata yang baik-baik ke diriku sendiri hari ini?” Pertanyaan sederhana ini bisa menjadi pintu masuk untuk memahami bagaimana kita membentuk konsep diri dan memandang hidup.
Kisah Nia: Ketika Pikiran Negatif Menguasai Diri
Nia, perempuan berusia 27 tahun, memulai harinya seperti biasa—bangun pagi dan bersiap ke kantor. Namun, pagi itu berbeda. Saat berdandan di depan cermin, pikirannya penuh dengan keraguan dan perasaan tidak cukup baik.
Beberapa hari terakhir, Nia mengalami banyak tekanan. Ia bertengkar dengan pasangannya yang merasa diabaikan. Di tempat kerja, atasannya menegur keras karena sebuah kesalahan kecil, menyebut Nia tidak kompeten. Saat reuni sekolah, teman-temannya bercerita tentang pencapaian masing-masing—semakin membuat Nia merasa tertinggal.
Ia mulai berpikir:
“Kenapa aku nggak bisa kerja dengan baik?”
“Kenapa aku nggak bisa membagi waktu untuk pasangan?”
“Aku belum sesukses teman-temanku.”
“Apa aku gagal? Sepertinya iya.”
Keyakinan itu mengakar, dan Nia mulai percaya bahwa ia memang seorang yang gagal. Tak heran, saat teman-teman kantornya mengajak bermain bowling, ia menolak. Ketika keluarga mengajaknya berenang, ia menolak lagi, meski sebenarnya ia bisa berenang.
Konsep Diri: Apa yang Kita Percaya Bisa Membentuk Hidup Kita
Apa yang dialami Nia adalah contoh nyata dari konsep diri (self-concept). Menurut Shavelson (1976), konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi ini terbentuk dari pengalaman pribadi serta penilaian dari orang lain di sekitar kita.
Konsep diri yang negatif bisa membatasi potensi seseorang. Sebaliknya, konsep diri yang positif bisa membangun kepercayaan diri dan keberanian untuk bertumbuh.
Dalam bukunya “Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Berikutnya”, dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ menekankan:
“Apa yang kamu katakan ke dirimu sendiri akan membentuk identitasmu. Jika kamu bilang kamu bisa, maka kamu bisa. Jika kamu bilang kamu tidak bisa, maka kamu juga benar—kamu tidak bisa.”
Bagaimana Cara Membangun Konsep Diri yang Sehat?
Kita semua memiliki konsep diri. Yang membedakan adalah bagaimana kita membentuk dan mengelolanya. Berikut beberapa langkah sederhana untuk mulai membangun konsep diri yang positif:
- Kenali diri sendiri. Apa kekuatan dan kelemahanmu? Apa yang ingin kamu kembangkan?
- Minta masukan dari orang yang kamu percaya. Dengarkan dengan hati yang terbuka.
- Refleksikan. Jangan terlalu tinggi hati ketika mendapat pujian, dan jangan merendahkan diri ketika menerima kritik.
- Latih afirmasi positif. Ucapkan hal-hal baik pada dirimu setiap hari, sekecil apa pun itu.
- Berani mencoba. Gagal itu wajar. Tapi jangan biarkan kegagalan mendefinisikan siapa dirimu.
Penutup: Kamu Berharga, Apa Pun yang Terjadi
Membangun konsep diri yang sehat memang tidak instan. Tapi dengan proses yang konsisten, kamu bisa mencintai dan menghargai dirimu sendiri lebih baik. Mulailah dengan satu langkah sederhana hari ini: ucapkan satu kalimat baik untuk dirimu sendiri.
“Aku cukup.”
“Aku sedang belajar.”
“Aku pantas dicintai.”
Semoga hari ini kamu bisa menjadi sahabat terbaik untuk dirimu sendiri.
Penulis : Yohana Kristina Damar Saraswati, S.Psi
Referensi:
- Shavelson, R. J. (1976). Self-concept: The interplay of theory and methods
- Kurniawan, Andreas. Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Berikutnya