Kenali Playing Victim dan Cara Menghadapinya

Playing victim adalah perilaku seseorang yang selalu merasa dirinya sebagai korban, meskipun sebenarnya mereka berkontribusi pada masalah tersebut. Mereka sering menyalahkan orang lain, menghindari tanggung jawab, dan mencari simpati berlebihan. Fenomena ini dapat terjadi di lingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan pertemanan.

Tanda-Tanda Playing Victim:

  1. Menyalahkan Orang Lain: Mereka cenderung tidak pernah merasa bersalah.
  2. Cari Perhatian: Sering berbicara tentang diri sendiri untuk mendapat simpati.
  3. Menolak Tanggung Jawab: Menghindar dari situasi yang menyenangkan atau tanggung jawab yang seharusnya diambil.

6 Tips Menghadapi Playing Victim:

  1. Kenali Tanda-Tanda: Identifikasi pola penyalahgunaan tanggung jawab atau perilaku mencari simpati.
  2. Buat Batasan: Jangan terlalu terlibat dalam keluhan berulang; catat hal-hal penting untuk melindungi diri dari tuduhan tidak adil.
  3. Kendalikan Emosi: Tanggapi dengan empati, tetapi jangan terjebak dalam permainan mereka.
  4. Jangan Jadi Pahlawan: Jangan selalu menawarkan solusi; biarkan mereka belajar menyelesaikan masalah sendiri.
  5. Berkomunikasi dengan Lembut: Sampaikan saran dengan hati-hati untuk menghindari defensif.
  6. Pertimbangkan Memutuskan Hubungan: Jika situasi terus menjadi beracun, pertimbangkan untuk menjaga jarak.

Dampak Toxic

Menghadapi playing victim dapat menguras energi emosional, sehingga penting untuk menjaga batasan dan tidak menjadi “penyelamat.” Hubungan dengan orang yang terus-menerus memainkan peran korban bisa menjadi toxic.

Baca juga : Mengenal Terapi Brainspotting : Pendekatan Baru dalam Psikoterapi untuk Mengatasi Trauma

Referensi:

McMillan, Sarah. Why Do People Play the Victim and How to Deal with It. 2023.

Penulis : Kusuma Dewi M.Psi, Psikolog

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *