Di era digital ini, akses informasi termasuk konten dewasa menjadi lebih mudah dan tidak jarang anak-anak secara tidak sengaja menemukan atau melihat film porno. Situasi ini tentu dapat mengejuatkan dan menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Penting bahwa orang tua memiliki respons yang bijak dan tenang. Berikut ini 5 tips yang dapat dilakukan orang tua ketika menghadapi situasi ini.
Baca juga : People Pleaser: Menyenangkan Orang Lain, Bagaimana dengan Diri Sendiri?
1. Tetap tenang dan jangan panik
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menguasai emosi diri sendiri. Ayah Bunda diharapkan untuk tetap berusaha tenang. Reaksi panik atau marah dapat menakuti anak dan membuatnya enggak berbicara lebih lanjut. Sadari emosi dan nilai-nilai (value) apa yang Ayah Bunda miliki terkait dengan seksualitas.
2. Pelajari edukasi terkait seksualitas sesuai dengan usia anak
Selama ini mungkin ayah dan bunda enggan membicarakan topik seksualitas di dalam keluarga. Bisa juga karena adanya kebingungan untuk membicarakan hal ini. Ayah Bunda bisa pelajari terlebih dahulu materi edukasi seksualitas sesuai usia, serta value-value yang ingin disampaikan kepada anak terkait seksualitas.
Baca juga : Kebiasaan Buruk yang Kerap Diglorifikasi dan Dinormalisasi di Media Sosial
3. Bicara dengan anak secara terbuka
Setelah tenang dan memiliki “bekal” untuk berdiskusi, Ayah dan Bunda bisa mengajak anak berdiskusi tentang seksualitas pada waktu dan tempat yang nyaman untuk berdiskusi. Mulailah percakapan dengan lembut dan hindari sikap menghakimi. Tanyakan apa yang telah mereka lihat dan bagaimana perasaan mereka tentang hal tersebut. Terkadang, apa yang mereka pikirkan belum tentu sejauh apa yang kita khawatirkan, karena kemampuan berpikirnya berbeda. Maka perlu untuk mendengarkan dan tidak menghakimi yaa!
4. Pantau aktivitas digital anak
Pantau aktivitas online anak tanpa terkesan mengawasi secara berlebihan. Gunakan perangkat lunak/aplikasi kontrol orang tua dan tetapkan batasan yang jelas tentang penggunaan internet. Pastikan anak mengerti aturan-aturan ini dan alasan dibalik penerapannya.
5. Konsultasikan dengan profesional jika diperlukan
Jika Ayah Bunda merasa perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog. Mereka bisa memberikan panduan lebih lanjut dan membantu anak mengatasi dampak dari melihat konten yang tidak pantas untuk usianya.

Menghadapi situasi dimana anak melihat film porno atau konten dewasa memang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, orang tua bisa mengubahnya menjadi kesempatan untuk edukasi dan komunikasi yang lebih baik. Mendukung anak dengan penuh kasih sayang dan pengertian serta memberikan bimbingan yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat adalah hal yang diperlukan.
Penulis : Immanuela I. Wulandari M.Psi.,Psikolog
Referensi:
Jhe, G. B., Addison, J., Lin, J., & Pluhar, E. (2023). Pornography use among adolescents and the role of primary care. Family medicine and community health, 11(1), e001776. https://doi.org/10.1136/fmch-2022-001776