Sebagai orang tua, keinginan memberikan yang terbaik bagi anak adalah hal wajar. Namun, tuntutan perkembangan yang berlebihan bisa membawa dampak negatif bagi mereka.

Mengapa Orang Tua Sering Menuntut Lebih?
- Perbandingan Sosial: Orang tua sering kali membandingkan anak dengan yang lain, sehingga merasa perlu mendorong anak berkembang lebih cepat.
- Harapan Masyarakat: Ada anggapan bahwa anak yang berkembang lebih cepat akan lebih sukses di masa depan.
- Pengaruh Media: Banyak standar perkembangan anak yang dipromosikan media mungkin tidak sesuai dengan kemampuan alami anak.
Bahaya Menuntut Terlalu Tinggi
- Stres pada Anak: Ketika anak dipaksa melampaui kemampuan mereka, tekanan berlebihan bisa muncul, menyebabkan kecemasan dan kurangnya rasa percaya diri.
- Perkembangan Tidak Seimbang: Fokus berlebihan pada satu area perkembangan, seperti akademik, bisa menghambat aspek lain seperti sosial dan emosional.
- Masalah Perilaku: Anak-anak di bawah tekanan cenderung menunjukkan perilaku negatif, seperti kemarahan atau kesulitan mengelola emosi.
- Kehilangan Motivasi: Tekanan terus-menerus bisa membuat anak kehilangan rasa ingin tahu dan eksplorasi alami.
Baca juga = Sudahkah Kamu Mengasihi Diri Sendiri Hari Ini?
Bagaimana Menghindari Tuntutan Berlebihan?
- Kenali Tahapan Perkembangan Anak: Setiap anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda. Hindari membandingkan dengan anak lain.
- Berikan Dukungan, Bukan Tekanan: Fokuslah pada dukungan emosional dan pujian atas usaha, bukan hanya hasil.
- Biarkan Anak Mengeksplorasi: Berikan kesempatan pada anak untuk bermain dan belajar secara mandiri. Ini bisa membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial mereka.
Dengan cara ini, anak dapat berkembang dengan optimal tanpa harus dibebani oleh tuntutan yang tidak sesuai dengan usianya.
Referensi:
- Clark, Alicia. Hack Your Anxiety. (2018). Sourcebook.
- Dewey, John. The Child and the Curriculum. (1902).
Penulis : Immanuela Wulandari M.Psi, Psikolog