Media sosial menawarkan berbagai fitur menarik, seperti berbagi foto dan video, berkomunikasi dengan teman yang jauh, dan mendapatkan informasi dengan cepat. Namun, ada juga aspek negatif yang perlu kita sadari terkait penggunaannya secara berlebihan.
Salah satu dampak negatifnya adalah terkait dengan kesehatan mental. Penggunaan platform ini secara berlebihan seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Fitur-fitur seperti like, comment, dan share bisa menjadi pemicu kekecewaan jika tidak memenuhi ekspektasi pengguna. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri dan membuat seseorang merasa kesepian atau diabaikan.
Selain itu, penggunaan platform ini yang tidak terkontrol juga seringkali dikaitkan dengan fenomena fear of missing out (FOMO). Kekhawatiran untuk ketinggalan informasi mendorong banyak orang untuk terus-menerus memeriksa platform ini. Mereka selalu mencari update tentang hal-hal yang sedang tren, model pakaian yang populer, atau gaya hidup yang sedang digandrungi.
Baca juga : Menggapai Kebahagiaan Hidup: Perspektif Menarik dari Schopenhauer
Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi pengunaan berlebihan :
- Sadarilah Waktu Penggunaan: Mulailah dengan menyadari berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk mengakses media sosial setiap hari. Bandingkanlah dengan kegiatan lain yang dianggap penting dalam hidupmu. Jika sudah terlalu banyak, mungkin saatnya untuk mengontrolnya.
- Tetapkan Prioritas: Buatlah skala prioritas untuk mengetahui aktivitas mana yang perlu diprioritaskan. Perhatikan apakah penggunaan media sosial mengganggu prioritas utama dalam hidupmu.
- Gunakan Fitur Pembatas Waktu: Beberapa aplikasi dan fitur media sosial memiliki opsi untuk membatasi waktu penggunaan. Gunakan fitur ini sebagai pengingat jika kamu merasa sulit mengontrol diri.
Jika kamu merasa kesulitan mengendalikan penggunaan media sosial dan merasakan dampak psikologis yang mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari para profesional, seperti psikolog di Manusia Biasa. Mereka dapat memberikan konseling dan dukungan untuk membantu kamu keluar dari dampak negatifnya.
Dengan menyadari dan mengontrol penggunaan media sosial, kita dapat menjaga kesehatan mental dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka:
- Kominfo (2013). Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. Diakses dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker
- Ocklenburg, S. (2021). FOMO and Social Media. Diakses dari https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-asymmetric-brain/202106/fomo-and-social-media
- Lane, C. (2012). Social Media and Social Loneliness. Diakses dari https://www.psychologytoday.com/intl/blog/side-effects/201204/social-media-and-social-loneliness
- Mulawarman, M., & Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan. Buletin Psikologi, 25(1), 36-44.
- Zanah, F. N., & Rahardjo, W. (2020). Peran kesepian dan Fear of Missing Out terhadap Kecanduan Media Sosial: Analisis Regresi pada Mahasiswa. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 286-301.